Biosecurity adalah tindakan mencegah penyakit di dalam atau di luar area kandang, sehingga peternakan unggas dan yang lainnya menjadi aman untuk konsumsi manusia. Inti dari biosecurity adalah proses untuk menghindari datangnya bibit penyakit pada unggas dan menjauhkan unggas dari bibit penyakit tersebut. Biosecurity dapat mencegah bibit-bibit penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, dan parasit untuk memasuki daerah peternakan yang dapat membahayakan kesehatan pada unggas sehingga dapat menyebabkan penyakit klinis, sub klinis dan penyakit zoonosis. Penyakit klinis ialah penyakit yang bias diamati dengan jelas, sedangkan penyakit sub klinis ialah penyakit yang tersembunyi dan tidak dapat diamati secara jelas, dan penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat meluar dari hewan terhadap manusia
Simak juga tentang : KONTROL CACINGAN BERULANG PADA AYAM
Ada beberapa cara untuk menerapkan biosecurity pada peternakan :
1. Batasi kandang
Batasi akses ke kandang dan ayam anda secara fisik dengan pagar untuk membentuk penghalang area di sekitar kandang. Tetapkan hanya satu atau dua orang yang merawat unggas di peternakan anda. Melarang pekerja untuk melihat sabung ayam atau peristiwa serupa di mana ada banyak unggas di sana. Jika ada tamu yang berkunjung, pastikan mereka melewati tahap desinfeksi sebelum memasuki kandang.
2. Jaga Kebersihan kandang
Kuman dan bibit penyakit dapat saja menempel pada sepatu dan pakaian serta dapat berpindah dari satu area ke area lain. Untuk menjaga unggas anda dari berbagai penyakit sebaiknya lakukan pencucian pada sepatu dan pakaian anda menggunakan deterjen yang akan menghilangkan kotoran dan berbagai bibit penyakit . Cuci tangan and dengan bersih mengguna sabun atau desinfektan sebelum memasuki area kandang. Jaga kebersihan kandang, peralatan kandang, pakan, dan air setiap hari. Bersihkan dan desinfeksi peralatan yang bersentuhan langsung dengan unggas dan kotoran.
3. Jangan membawa penyakit ke rumah
Peternakanan, kandang dan peralatan adalah tempat dimana bibit penyakit berlabuh. Jika anda datang ke tempat di mana ada banyak unggas pastikan untuk mencuci bersih kendaraan dan peralatan sebelum membawanya ke kandang. Jika anda membawa unggas di luar rumah, pastikan unggas dipisahkan dalam kandang karantina dan diawasi selama dua minggu untuk memastikan bahwa unggas tersebut tidak membawa bibit penyakit. Unggas baru harus dipisahkan setidaknya kurang lebih 30 hari sebelum digabungkan dengan unggas lainnya.
4. Jangan meminjam dari penyakit tetangga
Meminjam dari penyakit tetangga bisa diartikan dengan meminjam unggas atau peralatan kandang pada pemilik unggas lainnya. Jika terpaksa diharuskan meminjam peralatan kandang maka hal yang harus dilakukan ialah sterilkan peralatan sebelum/setelah meminjam, tetapi jangan sekali kali meminjam seperti palet kayu, kardus telur dikarenakan benda tersebut berpori dan sulit dibersihkan atau didesinfeksi.
5. Kenali tanda -tanda penyakit unggas
Beberapa penyakit ungags memang sulit untuk didiagnosa. Akan tetapi anda dapat mengetahui salah satu tanda -tanda berikut untuk mencegah penyebaran dari bibit-bibit penyakit:
• Kematian mendadak
• Diare
• Penurunan produksi telur/telur rusak
• Bersin, sulit bernafas,ingus pada hidung, batuk
• Nafsu makan berkurang
• Terjadi pembengkakan di bagian mata dan leher
• Perubahan warna pada jengger
• Stres, sayap terkulai, memutar kepala dan leher, kelumpuhan
6. Laporkan jika ada unggas sakit/mati
Jangan menunggu untuk menginformasikan tanda -tanda penyakit yang tidak biasa atau kematian yang tidak terduga pada ungags dipeternakan anda. Segera hubungi dokter hewan setempat atau dinas yang bertanggung jawab atas peternakan. Petugas akan melakukan pengecekan dan menguji unggas yang sakit untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki penyakit yang serius. Laporan awal sangat penting untuk melindungi unggas lain.
Semoga bermanfaat