• Penyebab Turunnya Produksi Telur

    Banyak faktor yang dapat membuat produksi telur turun dan seringkali faktor -faktor ini terkait satu sama lain. Faktor -faktor ini dapat mempengaruhi ukuran dan kualitas telur.

    produksi telur

    Simak juga : CONTOH BAHAN PAKAN AYAM PETELUR

    Penyebab umum penurunan produksi telur meliputi:

    1. Kurangnya pencahayaan.

    Kurangnya pencahayaan tidak akan merangsang hormon reproduksi, sehingga ayam mulai bertelur. Ayam petelur membutuhkan waktu pencahayaan selama 16 jam untuk mempertahankan produksi telur, sedangkan panjang pencahayaan alami sinar matahari umumnya hanya selama 12 jam jika pencahayaan kurang, maka produksi telur akan turun dan bahkan dapat berhenti. kurangnya pencahayaan sering kali membuat bulu ayam menjadi rontok dan ayam berhenti produksi telur sekitar dua bulan. Untuk mengatasinya, berikan cahaya tambahan untuk meningkatkan panjang pencahayaan terus -menerus 16 jam per hari. Penambahan cahaya adalah 3 watt per m2 dari kandang. Penambahan cahaya dilakukan secara bertahap. Salah satu program pencahayaan adalah meningkatkan waktu pencahayaan 1 jam setiap 2 minggu sehingga pada usia 28 ayam telah menerima lampu tambahan selama 4 jam per malam. Solusinya adalah memberikan penyinaran yang optimal.

    2. Kekurangan Nutrisi

    Kualitas ransum yang buruk, nutrisi kurang seimbang dengan ransum, yang mengandung zat beracun dapat menyebabkan penurunan produksi telur. Tingkat protein, energi, dan kalsium sangat diperlukan. Selain itu, jika ayam tidak mendapatkan air minum yang cukup, ada juga penurunan produksi. Ayam petelur membutuhkan ransum dengan nutrisi yang seimbang untuk mempertahankan produksi telur selama periode produksi. Nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan ayam berhenti memproduksi telur.

    Masalah yang sering terjadi adalah kurangnya ketersediaan air minum yang bersih dan segar. Ayam tanpa air minum hanya beberapa jam dapat berhenti memproduksi telur selama berminggu -minggu. Oleh karena itu, sediakan tempat yang cukup untuk minum ayam sehingga ayam selalu mendapatkan air minum yang segar.

    3. Penyakit

    Serangan penyakit masih dapat terjadi bahkan jika ayam dalam kondisi terbaik. Penurunan produksi telur seringkali merupakan salah satu gejala awal penyakit. Gejala lain bias berupa ayam menjadi  lesu dan kusam, mata berair, keluar ingus dari hidung, batuk, bulu rontok, lumpuh, sampai menyebabkan kematian. Jika peternak melihat salah satu ayam yang sakit, lakukan isolasi dan mengamati seluruh populasi dengan teliti. Jika Anda menduga ada serangan penyakit, segera berkomunikasi dengan dokter hewan setempat untuk membantu memeriksa sehingga mendapatkan diagnosis dan cara pengobatan yang tepat.

    Secara umum, ketika ayam dipengaruhi oleh penyakit apa pun, produksi telur akan terganggu. Penyakit yang dapat secara langsung menyebabkan penurunan produksi telur. Di antaranya adalah:, ND, IB, EDS, CRD dan Colibacillosis. Penyakit ND dan IB mengurangi kualitas cangkang dan bagian dalam telur. EDS menyebabkan cangkang telur yang sangat tipis sehingga telurnya mudah rusak, sedangkan CRD dan Colibacillosis dapat merusak saluran produksi.

    4. Usia dan stres

    Kandangnya terlalu padat dan usia ayam juga mempengaruhi produksi telur. Usia lanjutan dapat mempengaruhi produksi telur. Pengaruh ini sangat bervariasi di antara ayam individu. Secara efisien ayam dapat menghasilkan telur selama dua siklus dimasa bertelur. Setelah dua atau tiga tahun, produktivitas akan berkurang. Secara umum, produksi telur terbaik yaitu selama tahun pertama, tetapi ayam petelur yang berproduksi tinggi dapat berproduksi cukup baik selama 2-3 tahun. Kondisi ini berbeda dalam setiap jenis ayam. Ayam petelur yang memiliki produksi tinggi akan bertelur sekitar 50-60 minggu per siklus dimasa bertelur. Di antara siklus produksi telur akan terganggu dengan periode istirahat yaitu bulu rontok (molting). Afkir ayam telur yang produksi telurnya tidak lagi ekonomis.

    5. Lelah Kandang 

    Lelah Kandang (cage layer fatigue atau osteoporosis) sering terjadi pada ayam petelur yang dipelihara pada kandang baterai. Tetapi lelah kandang juga dapat terjadi pada ayam yang dipelihara dengan lantai litter karena kekurangan kalsium, fosfor dan vitamin D.

    Pembentukan cangkang telur membutuhkan kalsium dalam jumlah besar, dan dipenuhi melalui penyerapan kalsium pada tulang. Biasanya, kalsium akan diganti dari kalsium dalam ransum. Tetapi ketika ada kekurangan kalsium, fosfor, dan vitamin D, penggantian kalsium ini tidak terjadi dengan benar. Akibatnya, tulang menjadi keropos. Dan kondisi ini diperburuk oleh pengembangan kerangka yang kurang optimal pada ayam telur yang dipelihara dalam kandang baterai karena kurangnya gerakan.

    Ayam yang mengalami lelah kandang berarti kekurangan kalsium pada tulang dan akan segera menghentikan produksi mereka. Gejala kelelahan kandang yaitu meliputi kelumpuhan, patah tulang, perubahan bentuk tulang. dan cangkang telur retak. Untuk mencegah kandang kelelahan, berikan vitamin dan mineral feed suplemen.

    6. Ventilasi udara yang buruk

    Suhu yang terlalu panas akan mengurangi konsumsi nutrisi dari ransum yang diperlukan untuk pembentukan telur. Ventilasi yang buruk akan meningkatkan tingginya kadar amonia.

    Semoga bermanfaat


  • You might also like

Arsip Blog

Tznberbagiilmu. Diberdayakan oleh Blogger.