Pada bagian ini, kita akan berbicara tentang ayam petelur yang menghasilkan telur dengan cepat. Salah satu jenis ayam yang memiliki keunggulan dalam produksi telur adalah ayam petelur. untuk mencapai hasil pengembangan terbaik mempertahankan peningkatan produktivitas telur. Oleh karena itu, pakan merupakan komponen utama dalam perawatan ayam petelur.
1. Pakan Ayam Pabrikan
Jenis pakan pabrik adalah pakan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan ayam, pakan ayam petelur pabrik tersedia dalam bentuk utuh dan pekat dengan formulasi yang sesuai.
Pakan yang diproduksi oleh perusahaan ini tersedia dalam ukuran kecil dan menengah. Perkembangan dan daya tahan ayam petelur didukung oleh nutrisi yang lengkap dan seimbang dalam pakan ayam. Oleh karena itu, jenis pakan yang diberikan kepada ayam petelur harus disesuaikan dengan umur ayam tersebut.
umur pada ayam sebagai berikut :
• Strater ayam umur 0 – 4 minggu (masa pertumbuhan ayam )
• Grower ayam umur 4 – 16 minggu (masa pertumbuhan)
• Layer adalah ayam umur 16 minggu sampai akhir masa panen (masa produksi telur)
Manfaat memberi pakan ayam petelur dari pabrik antara lain tingkat ketahanan tubuh yang baik dan tingkat konsistensi yang lebih tinggi untuk meningkatkan produktivitas telur ayam yang unggul dan maksimal. Ayam petelur memiliki banyak nama berbeda, dikategorikan ke dalam sejumlah merek terkenal, dan sering digunakan oleh peternak domestik untuk meningkatkan nutrisi ayam mereka.
2. Pakan Ayam Campuran
Campuran pakan ayam petelur sangat baik untuk pertumbuhan ayam petelur. Berbeda dengan jenis pakan pabrik, nutrisinya justru lebih unggul dan keasliannya lebih terjaga. Pakan campuran ini sering mengandung bahan hewani dan nabati. Dan pakan ayam petelur tersebut akan menjadi sumber energi yang baik bagi pertumbuhan ayam untuk mendukung produksi telur yang unggul dan berkualitas.
Bahan pakan yang meliputi komponen untuk sumber energi, suplai nutrisi, protein, dan komponen pakan yang adiktif. Ketika ayam mencapai usia dewasa, bahan pakan ini dapat diberikan kepada ayam petelur, dan dapat dipasok setiap hari untuk menggantikan bahan baku utama dalam pakan pabrikan. Dalam kebanyakan kasus, bahan pakan ini sudah ada di area terdekat, jadi Anda tidak perlu repot mencarinya.
Baca Juga : WASPADAI 6 JENIS PENYAKIT AYAM PETELUR INI
Macam-Macam Pakan Ayam Petelur Alternatif
A. Bahan Pakan Sumber Energi
sumber protein, mineral, dan bahan pakan adiktif. Ketika ayam sudah cukup umur, bahan pakan ini dapat diberikan kepada ayam petelur sebagai suplemen harian menggantikan bahan sumber pakan utama pabrikan. Sebagian besar, bahan pakan ini sudah ada di dekat Anda, jadi Anda tidak perlu membuang waktu untuk mencarinya.
a. jagung Kuning
Untuk unggas, khususnya ayam petelur, jagung berfungsi sebagai sumber energi utama mereka. Jagung lokal memiliki kualitas yang beragam berdasarkan wilayah tempat panennya.
Jagung kuning tidak mengandung zat anti gizi yang berbahaya bagi ternak khususnya ayam petelur, sehingga penggunaannya untuk ayam petelur tidak perlu dibatasi.
b. Dedak Padi
Dedak padi merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi yang kulitnya sudah tidak dapat dimakan lagi. Karena ayam petelur tidak mampu mencerna serat kasar dengan baik, maka jumlah dedak yang diberikan harus dijaga tidak lebih dari 20% dari jumlah total.
Meskipun dedak padi mudah tercium dan mengandung banyak asam fitat, namun dedak sangat baik untuk ayam petelur. Penyerapan unsur fosfor, yang sangat penting untuk pertumbuhan telur, dapat terhambat oleh tingkat ini.
c. Pollard
Polar adalah produk sampingan dari penggilingan gandum. Karena pollard mengandung sejumlah besar serat kasar, itu juga harus digunakan dengan hemat sebagai pakan unggas.
d. Onggok
Onggok merupakan produk sampingan tambahan dari komponen makanan yang digunakan untuk membuat tepung tapioka. Sumber energi yang murah adalah pakan jenis ini. Karena ongok masih mengandung asam sianida (HCN) dan hanya boleh diberikan dalam dosis 5%, pemberiannya kepada ayam harus dijaga seminimal mungkin.
B. Bahan Pakan Sumber Protein
Hewan dan tumbuhan dengan kandungan protein tinggi digunakan sebagai sumber makanan protein. Agar ayam dapat meningkatkan produksi telur dan bertelur lebih cepat, terutama ayam petelur, kadar protein ini sangat penting.
Bungkil kedelai, tepung ikan, tepung tulang daging (MBM), tepung bulu, dan tepung bekicot termasuk di antara konstituen dalam pakan sumber energi ini.
Berikut daftar jenis pakan yang termasuk di dalamnya:
a. Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan produk sampingan dari pengolahan kedelai. Sumber protein utama untuk ayam petelur ada pada makanan ini. Untuk menghindari gangguan pada kemampuan unggas untuk menyerap asam amino tripsin, bungkil kedelai hanya boleh menjadi sekitar 20 sampai 25 persen dari makanan untuk ayam petelur.
b. Tepung Ikan
Sumber protein utama adalah tepung ikan, yang memiliki kandungan protein tinggi antara 40 dan 65 persen. Tepung ikan lokal memiliki berbagai macam bahan dan biasanya memiliki banyak garam. Sebaiknya berikan sekitar 7-10% pakan dalam bentuk kombinasi yang dicampur dengan tepung ikan.
c. Tepung Tulang
Tepungnya terbuat dari tulang binatang yang tidak terpakai dan dibuang. Tepung daging dan tulang memiliki kadar protein yang tinggi. Hanya 5-10% dari bahan-bahan ini yang harus digunakan, sesuai dengan rekomendasi.
d. Tepung Bulu
Tepung bulu ayam merupakan limbah dari pemotongan ayam yang terus bertambah seiring dengan populasi ayam dan tingkat pemotongan sebagai akibat dari meningkatnya permintaan pasar akan daging ayam. Sebuah inovasi baru-baru ini telah menyebabkan perubahan.
bulu ayam, yang biasanya digunakan untuk kerajinan tangan, pupuk tanaman, isian jok, dan debu. Meskipun bulu ayam memiliki kandungan protein kasar yang relatif tinggi (antara 80 dan 90 persen), mereka memiliki sedikit asam amino. Selain itu, tepung bulu mengandung keratin, yang dapat menurunkan efisiensi nutrisi dan pencernaan.
e. Tepung Bekicot
Tepung bekicot memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sehingga sangat ideal bagi unggas untuk tumbuh secara berkelanjutan, dan juga merupakan sumber kalsium dan fosfor yang baik. Hanya saja bisa diberikan sekitar 10% untuk ayam petelur.
Semoga bermanfaat
